Pages

Powered by Blogger.

SlideShow

.
0

Kalimah Kun Fayakun

Assalamualaikum...
JUTAAN Terima kasih diatas kunjungan anda serta sokongan padu dari anda semua, Terutama buat semua ADMIN-ADMIN ROMM CHIT-CHAT yg terdapat di my blog yang mana  tak pernah putus asa untuk menyeru para sahabat lain untuk menziarah My BLoG . Disamping itu mari kita sama-sama menghayati satu Kalimah yang berbunyi     " KUN FAYAAKUN "



Bila kita teliti dengan seksama ketika membaca surat “yaasiin” pada ayat ke 82 bertemulah kita dengan kalimat “kun fayakun“, yaitu perintah Allah SWT terhadap sesuatu cukuplah dengan kalimat : “Jadilah, maka terjadilah“.


Ada 6 ayat di dalam Al Gur’an firman Allah SWT tentang kun fayakun, marilah kita simak dengan seksama:
  1. Surat 2 – Al Baqarah, ayat 117 : “Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya : Jadilah, lalu jadilah ia“.
  2. Surat 6 – Al An’aam, ayat 73 : “Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan benarlah perkataan Nya di waktu Dia mengatakan : Jadilah, lalu terjadilah, dan ditangan-Nya-lah segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang nampak. Dan Dialah Yang maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui“.
  3. Surat 16 – An Nahl, ayat40 : “Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya : Kun – (jadilah) – maka jadilah ia“.
  4. Surat 19 – Maryam, ayat 35 : “Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya : jadilah, maka jadilah ia“.
  5. Surat 36 – Yaasiin, ayat 82 : “Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: jadilah, maka terjadilah ia“.
  6. Surat 40 – Al Mu’min, ayat 68 : “Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan, maka apabila Dia menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya berkata kepadanya : jadilah, makajadilah ia“.


Adapun mengenai penciptaan langit dan bumi dalam enam masa dijelaskan Allah SWT melalui firman-Nya : “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam dj atas ‘Arasy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan diciptakan-Nya pula matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta Alam“. (Surat 7 – Al-A’raaf, ayat54).

Dalam ayat yang lain Allah swt berfirman : “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arasy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafaat kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian itulah Allah Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka, apakah kamu tidak mengambil pelajaran?“. (Surat 10 – Yunus, ayat 3).

Berdasarkan norma-norma tersebut dapatlah dikatakan bahwa dalam men-ciptakan ba’gi Allah SWT cukup dengan menyatakan “Kun fayakun” (Jadi, lalu (maka) terjadilah), baik jadinya seketika, tak bermasa dan tak bertempo. Ataupun jadinya berproses. Karena dengan berproses itu bukanlah kejadiannya lantas keluar dari kun fayakun. Melainkan tetap dalam konteks kun fayakun itu. Yaitu dalam ke Maha Penciptaan Allah SWT sendiri tanpa memerlukan bantuan dari siapapun. Karena selain dari Allah SWT adalah makhluk (ciptaan Allah SWT).


 Insyaallah ilmu bermanfaat Wajib disebar-sebarkan,

Dari Anas r.a. berkata bahawa ada tujuh macam pahala yang dapat diterima seseorang itu selepas matinya.
1. Sesiapa yang mendirikan masjid maka ia tetap pahalanya selagi masjid itu digunakan oleh orang untuk beramal ibadat di dalamnya.
2. Sesiapa yang mengalirkan air sungai selagi ada orang yang minum daripadanya.
3. Sesiapa yang menulis mushaf ia akan mendapat pahala selagi ada orang yang membacanya.
4. Orang yang menggali perigi selagi ada orang yang menggunakannya.
5. Sesiapa yang menanam tanam-tanaman selagi ada yang memakannya baik dari manusia atau burung.
6. Mereka yang mengajarkan ilmu yang berguna selama ia diamalkan oleh orang yang mempelajarinya.
7. Orang yang meninggalkan anak yang soleh yang mana ianya selalu mendoakan
kedua orang tuanya dan beristighfar baginya
8. yakni anak yang selalu diajari ilmu Al-Qur'an maka orang yang mengajarnya
akan mendapat pahala selagi anak itu mengamalkan ajaran-ajarannya tanpa
mengurangi pahala anak itu sendiri.


Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah S.A.W. telah bersabda : "Apabila telah mati anak Adam itu, maka terhentilah amalnya melainkan tiga macam :
1. Sedekah yang berjalan terus (Sedekah Amal Jariah)
2. Ilmu yang berguna dan diamalkan.
3. Anak yang soleh yang mendoakan baik baginya.

 Sekian Wassalam..

0 comments:

Post a Comment